Jumat, 27 April 2018


Basic Laboratory Skill ( Pelaksanaan )

Kita melaksanakan semua kegiatan yang telah direncanakan secara bertahap, satu persatu sesuai dengan jadwal yang telah disusun pada tahap persiapan. Usahakan dan aturlah agar kegiatan praktikum LSB ini tidak mengganggu kegiatan-kegiatan rutin yang lain seperti kuliah, olah raga, ekstra kurikuler dan sebagainya. Bahkan, kalau bisa, dilakukan bersamaan atau saling mendukung dengan kegiatan yang lain sehingga kita sambil menyelam minum air, misalnya (1) konseli kita adalah juga teman dalam ekstra kurikuler, (2) penyusunan pedoman observasi dilakukan sekaligus untuk mengerjakan tugas dari mata kuliah Pemahaman Individu Non Testing.
Pelaksanaan praktium LSB lebih menekankan pada pengamatan, pemahaman, perumusan masalah konseli, menghubungkan dan menganalisis latar belakang sosial budaya konseli, dan merumuskan langkah pemecahan beserta jadwalnya. Pelaksanaan dari jadwal treatmen itu sendiri dan hasilnya tidak terlalu dituntut dalam laporan praktikum. Tetapi bagi mahasiswa, kiranya tidaklah etis bila ia sudah mendekati dan mengungkap masalah pribadi seseorang konseli kemudian ditelantarkan begitu saja tanpa usaha penyelesaiannya. Oleh karena itu mahasiswa tetap disarankan untuk melaksanakan jadwal treatmen. Bila menemukan kesulitan, mahasiswa dipersilakan berkonsultasi dengan dosen pembina mata kuliah. Atau, pelaksanaan treatmen dirancang dalam rangka menyusun tugas mata kuliah yang lainnya seperti konseling, bimbingan kelompok, dan pemahaman individu teknik non testing. Dengan kata lain, satu konseli bisa dipakai untuk berbagai macam keperluan mata kuliah, ini sangat efisien.

A. Keterampilan dasar saat praktikum:
a) Menggunakan kelengkapan yang wajib dalam praktikum (seperti jas lab, masker, sarung tangan, sepatu ket, pinset dan sebagainya)
b) Dapat menggunakan alat-alat praktikum yang dilakukan
c) Dapat mensterilkan atau mengkalibrasi alat-alat dalam laboratorium
d) Dapat mengenali jenis-jenis zat yang digunakan saat melakukan praktikum
e) Dapat melakukan praktikum sesuai prosedur yang ada
f) Dapat menyimpulkan hasil dari praktikum


B. Keterampilan saat bekerja.
Laboratorium adalah salah satu pusat segala aktivitas ilmiah, yang meliputi riset, eksperimen, dan pengukuran. Ada beberapa jenis laboratorium diantaranya adalah laboratorium kimia, laboratorium biologi dan fisika dll.




Peralatan lab yang dipakai disetiap laboratorium ada yang sama dan ada pula yang berbeda. Semua memiliki jenis peralatan khas yang sesuai dengan fungsi dan kegunaannya masing-masing.
 Termasuk peralatan lab kimia dan biologi. Mereka memiliki alat khasnya tersendiri. Diantara alat-alat laboratorium kimia adalah; gelas ukur, Gelas Beaker, labu ukur, tabung reaksi dan plat tetes. Dan alat laboratorium biologi diantaranya adalah; Mikroskop, Kaca pembesar (lup), stetoscope, thermometer digital, anatomi manusia dsb.
1. Pinset
Pinset adalah alat medis yang terbuat dari besi anti karat atau plastik sekali pakai. Pinset mempunyai banyak bentuk, tapi secara umum terbagi menjadi dua bentuk utama yaitu:
  1. Pinset yang terdiri dari dua bilah yang salah satu ujungnya saling menempel dan ujung lainnya dapat bergerak bebas satu sama lain. Cara kerjanya hampir mirip dengan sumpit makan.
  2. Pinset yang berbentuk seperti gunting, tetapi tidak ada mata pisaunya, pipih saja. Pinset seperti ini biasanya mempunyai alat pengunci di bagian gagangnya, hal ini dibutuhkan saat perlu menjepit benda atau jaringan dalam waktu yang lama. Alat pengunci tersebut berbentuk dua besi yang saling terkait. Kekuatan penguncian biasanya ada tiga, kuat, sedang, dan lemah. Untuk membuka kunci cukup menekan gagang saling mendekat kemudian menggeser ke samping berlawanan satu sama lain, lalu melepaskan kedua gagang tersebut.
  3. Hasil gambar untuk pinset laboratorium

Alat ini adalah salah satu dari sekian banyak alat alat laboratorium biologi, yang memiliki fungsi sebagai alat bantu mengambil preparat atau bagian tubuh hewan yang dibedah, agar tidak terkontaminasi. Ujungnya yang berbentuk lancip dan terbuat dari besi, akan memudahkan proses pengambilan tersebut.
Fungsi utama pinset adalah untuk menjepit, baik benda kecil atau jaringan. Dalam hal ini, pinset menggantikan fungsi jari manusia misalnya karena benda sangat kecil untuk dipegang. Selain itu pada operasi pinset digunakan untuk mengurangi paparan mikroba pada luka operasi sehingga kemungkinan infeksi dapat dikurangi.
Fungsi pinset lainnya adalah untuk menjepit kasa,  menjepit jaringan lunak sewaktu melakukan jahitan atau membuka jahitan luka, membantu menyingkap kulit sehingga lapangan pandang operasi menjadi lebih luas, serta untuk memberi tanda sebelum sayatan operasi dimulai.
2.   Gelas Ukur
alat alat laboratorium

Fungsi gelas ukur adalah sebagai alat untuk mengukur volume larutan, mulai dari volume 10mL hingga 2L. Gelas ukur berbentuk pipa dan umumnya terbuat dari bahan plastik (polipropilen) yang dilengkapi dengan bagian bawah yang lebar, sebagai kaki untuk menjaga kestabilan gelas ukur.
3.       Tabung Reaksi
 alat alat laboratorium
Tabung reaksi adalah peralatan gelas yang terbuat dari kaca atau plastik. bentuknya kira kira sebesar jari tangan manusia. Tabung reaksi tersedia dalam berbagai macam ukuran. Namun pada umumnya memiliki ukuran berdiameter 10-20 dengan panjang 50-200 mm.

Fungsi tabung reaksi adalah untuk mencampur, menampung dan memanaskan bahan-bahan kimia cair atau padat, utamanya untuk uji kualitatif. Selain berukuran kecil ada juga Tabunng reaksi yang memiliki ukuran besar. Alat tersebut dinamakan “Labu didiih
4.   Labu Ukur

alat-alat laboratorium
gambar labu ukur | pixabay.com
Labu ukur (Volumetric Flask) atau labu takar adalah alat kimia, yang digunakan untuk mengencerkan larutan hingga mencapai volume tertentu. Alat yang terbuat dari kaca berbentuk labu ini juga bisa digunakan untuk menyisakan larutan kimia analitik dengan konsentrasi dan jumlah yang berakurasi tinggi.
Keakuratan yang tinggi ini dikarenakan oleh bagian lehernya yang terdapat sebuah lingkaran gradasi, volume, toleransi, suhu kalibrasi dan kelas gelas. Pada lehernya juga terdapat tanda batas yang menunjukkan ukuran volume, mulai 1 mL hingga 2 L.
Umumnya, labu ukur ini berwarna transparan, sehingga sangat memudahkan pemantauan. Namun, ada pula yang berwarna gelap serta dilengkapi dengan penutup yang tahan terhadap bahan dan reaksi kimia, seperti bahan polietilen.
5.   Pipet Tetes
Pipet Tetes 18 Cm Merah  Dropping Pipette
gambar pipet tetes | bisakimia.com
Pipet digunakan untuk memindahkan volume cairan yang telah terukur. Alat ini terdiri dari beberapa jenis dengan bentuk, fungsi, dan tingkat ketelitian yang berbeda. Macam-macam pipet diantaranya yaitu; Pipet tetes, pipet ukur dan pipet volume:
Pipet tetes. Sesuai dengan namanya, pipet yang satu ini mampu memindahkan cairan dalam jumlah yang sangat kecil yaitu berupa tetesan. Hal ini dikarenakan bentuk dari pipet ini yang berupa pipa kecil yang ditutupi dengan karet di bagian atasnya.
6.   Pipet Ukur








pipet ukurFungsi Pipet ukur adalah untuk memindahkan larutan secara terukur sesuai dengan volume. Pada pipet ini juga terdapat skala yang menunjukan volume tersebut. Ukuran volume terbesat pipet ukur sendiri adalah 50 ml.

7.   Kaki Tiga
kaki tiga kimia
Kaki tiga dalam alat laboratorium adalah besi yang mempunyai 3 kaki yang memiliki fungsi sebagai penyangga ring. Fungsi kaki tiga adalah sebagai penahan kawat kasa dan penyangga ketika proses pemanasan.
8.   Rak Tabung Reaksi


alat alat lab kimia rak tabung reaksi






alat alat lab kimia rak tabung reaksi


Rak tabung reaksi adalah alat yang umumnya terbuat dari kayu. Ia mempunyai 12 lubang dengan 12 cekungan dibawahnya untuk menyimpan tabung reaksi. Ukuran rak ini sekitar 20 x 10 cm. Pada bagian lainnya, terdapat 6 batang kayu yang berfungsi sebagai tempat tabung reaksi dikeringkan.
Secara ringkas. Fungsi tabung reaksi adalah sebagai tempat menyimpan tabung reaksi, mengeringkan dan menjaga tabung reaksi agar tidak berjamur.
9.   Batang Pengaduk
alat lab batang pengaduk






Batang pengaduk digunakan untuk mencampur cairan dengan bahan kimia untuk keperluan praktek di laboratorium. Batang pengaduk umumnya terbuat dari kaca pejal, borosilikat (pyrex). Ukurannya hampir sama dengan sedotan minuman. Namun sedikit pandang dengan ujung membulat.



Selain untuk mencampur larutan. Fungsi batang pengaduk juga adalah untuk membantu dekantasi larutan, menginduksi kristalisasi dan memecahkan emulsi pada suatu ekstraksi.
dari tulisan di atas, ada beberapa hal yang ingin penulis tanyakan,
1. apakah semua alat labor di atas dapat digunakan setiap praktikum?
2. Apa fungsi utama dari semua alat labor di atas?





Kamis, 19 April 2018

BASIC LABORATORY SKILLS (PELAKSANAAN)


BASIC LABORATORY SKILLS (PELAKSANAAN)

SOP Pelaksanaan Praktikum
   Standar Operasional Prosedur (SOP) merupakan pedoman yang berisi tentang prosedur-prosedur operasional standar yang ada dalam suatu organisasi yang digunakan untuk memastikan bahwa semua keputusan dan tindakan , serta penggunaan fasilitas-fasilitas proses yang dilakukan oleh orang-orang dalam organisasi berjalan secara efisien dan efektif, konsisten, standar dan sistematis. Pada saat melakukan praktikum dilaboratorium siswa harus mengikuti standar operasional prosedur berikut.

A. Sebelum Praktikum
  1. Praktikan harus sudah hadir 10 menit sebelum praktikum dimulai.
  2. Praktikan harus mengenakan seragam praktikan dan tidak dibenarkan memakai sanal.
  3. Praktikan harus mengikuti pretes.
  4. Praktikan yang tidak lulus pretes dan tidak mengumpulkan tugas pendahuluan, tidak dibenarkan mengikuti praktikum.
B. Saat Praktikum
  1. Praktikan tidak diperkenankan makan, minum dan merokok selama di dalam ruangan.
  2. Praktikan harus melakukan praktikum di dalam kelompoknya dan tidak diperkenankan dalam kelompok yang lain.
  3. Setiap kelompok harus meminjam alat atau sebahagian alat yang akan digunakan dengan mengisi bon peminjaman alat yang sudah ditandatangani oleh asisten yang ditunjuk.
  4. Setelah alat dirangkai mintalah asisten untuk memeriksa sambungannya sebelum dihubungkan ke PLN
  5. Tulislah data yang diperoleh pada kertas laporan sementara dan harus diketahui oleh asisten yang bertugas pada saat itu dengan memberikan tanda tanagan pada laporan sementara.
Dalam praktikum ada beberapa hal yang juga perlu dilakukan:
A.      Langkah Pelaksanaan Praktikum
1.       Persiapan
Persiapan merupakan langkah penting agar praktikum dapat dilaksanakan secara terarah, teratur, terjadwal dan dapat mencapai tujuan, tanpa mengganggu kegiatan yang lain seperti kuliah, olah raga, pulang kampung, dan terutama kesehatan. Persiapan juga penting agar kita semakin percaya diri dengan apa yang akan dilakukan. Persiapan mencakup hal-hal sebagai berikut.
a.      Persiapan Mental.
Dalam persiapan mental, mahasiswa dapat melakukan cara sebagai berikut.
1) Menetapkan pokok masalah yang diminati atau menarik perhatian yang akan menjadi fokus pelaksanaan praktikum.
2) Mempelajari buku atau media massa yang menguraikan seluk-beluk masalah yang diminati.
3) Mempelajari kembali jenis layanan bimbingan dan konseling dari mata kuliah lain yang telah diikuti.
4) Mempelajari kembali pokok langkah bimbingan dan konseling dari mata kuliah lain yang telah diikuti.
5) Mempelajari dan menguasai konsep yang relevan, dilakukan dengan cara: memperhatikan dan memahami mata kuliah LSB, membaca buku di bidang psikologi, sosiologi, antropologi atau yang lain yang membahas pokok problematik yang menarik perhatian atau minat.
b.  Persiapan Peralatan.
 Persiapan peralatan adalah menyiapkan alat-alat yang diperlukan. Kegiatan yang  dilakukan adalah sebagai berikut.
1) Menyusun draft alat pengumpul data yang relevan dengan pokok problematik yang menjadi minat dengan cara membaca berbagai alat yang sudah disusun di laboratorium.
2) Mencetak dan menggandakan alat pengumpul data sesuai jumlah yang dibutuhkan.
3) Menyusun panduan skoring dan interpretasi data.
c.  Persiapan Konseli.
Persiapan konseli adalah kegiatan menyiapkan konseli agar mau bekerjasama dalam rangka menyelesaikan masalah. Langkah yang dilakukan adalah sebagai berikut.
1) Penjajagan awal terhadap beberapa calon konseli, dengan cara mengamati dan mencatat gejala tingkah laku problematik yang muncul.
2) Mempelajari latar sosial budaya calon konseli.
3) Menetapkan satu orang konseli sesuai dengan bidang masalah yang diminati.
4) Pendekatan terhadap calon konseli yang terpilih.
5) Mengadakan kesepakatan tentang kesediaan konseli dan kesiapan kita membantu konseli dengan tetap menjaga penuh kerahasiaan.
d. Penyusunan Jadwal.
Ada dua jadwal yang perlu disusun sebagai bagian persipan praktikum, yaitu jadwal mingguan dan jadwal praktikum. Jadwal mingguan berisi seluruh kegiatan kuliah, termasuk praktikum LSB dan berbagai kegiatan yang lainnya selama satu minggu. Jadwal pelaksanaan praktikum berisi seluruh kegiatan praktikum LSB secara detil dan kronologis, mulai persiapan, pelaksanaan, menyusun dan mengumpulkan laporan. Jadwal merupakan panduan waktu bagi kita dalam melaksanakan praktikum secara terencana dan terarah sehingga tidak mengganggu kegiatan yang lainnya. Contoh format jadwal dapat dilihat di lampiran.

B.      Pelaksanaan.
Kita melaksanakan semua kegiatan yang telah direncanakan secara bertahap, satu persatu sesuai dengan jadwal yang telah disusun pada tahap persiapan. Usahakan dan aturlah agar kegiatan praktikum LSB ini tidak mengganggu kegiatan-kegiatan rutin yang lain seperti kuliah, olah raga, ekstra kurikuler dan sebagainya. Bahkan, kalau bisa, dilakukan bersamaan atau saling mendukung dengan kegiatan yang lain sehingga kita sambil menyelam minum air, misalnya (1) konseli kita adalah juga teman dalam ekstra kurikuler, (2) penyusunan pedoman observasi dilakukan sekaligus untuk mengerjakan tugas dari mata kuliah Pemahaman Individu Non Testing.
Pelaksanaan praktium LSB lebih menekankan pada pengamatan, pemahaman, perumusan masalah konseli, menghubungkan dan menganalisis latar belakang sosial budaya konseli, dan merumuskan langkah pemecahan beserta jadwalnya. Pelaksanaan dari jadwal treatmen itu sendiri dan hasilnya tidak terlalu dituntut dalam laporan praktikum. Tetapi bagi mahasiswa, kiranya tidaklah etis bila ia sudah mendekati dan mengungkap masalah pribadi seseorang konseli kemudian ditelantarkan begitu saja tanpa usaha penyelesaiannya. Oleh karena itu mahasiswa tetap disarankan untuk melaksanakan jadwal treatmen. Bila menemukan kesulitan, mahasiswa dipersilakan berkonsultasi dengan dosen pembina mata kuliah. Atau, pelaksanaan treatmen dirancang dalam rangka menyusun tugas mata kuliah yang lainnya seperti konseling, bimbingan kelompok, dan pemahaman individu teknik non testing. Dengan kata lain, satu konseli bisa dipakai untuk berbagai macam keperluan mata kuliah, ini sangat efisien.

C.      Hambatan.
Ada kalanya waktu pelaksanaan tidak sesuai dengan jadwal yang telah direncanakan karena hal-hal yang tidak terduga seperti konseli terlalu sibuk atau tiba-tiba sakit, kita harus segera pulang kampung karena hal-hal yang mendesak, ada tugas tambahan dari dosen, dan sebagainya. Bila terjadi demikian, kita perlu mencari waktu pengganti atau menjadwal ulang kegiatan yang terbengkelai tanpa mengganggu keseluruhan perencanaan. Kegiatan yang melibatkan pihak lain seperti konseli atau orang sumber informasi perlu diatur ulang dengan tetap memperhatikan ketersediaan waktu konseli atau orang yang bersangkutan. Kita perlu mengadakan konfirmasi kapan bisa melakukan pertemuan. Ketidak sesuaian pelaksanaan dengan jadwal jangan terjadi karena faktor dari diri kita sendiri yang sebenarnya bisa dikontrol, misalnya:
1.  rasa malas, suka menunda-nunda pekerjaan.
2.  tidak menyusun jadwal kegiatan, atau jadwal disusun kurang cermat,
3. hanyut dalam kegiatan yang semula dimaksudkan untuk refresing seperti nonton TV, ngobrol atau mengunjungi tempat tertentu.
4.  kurang berminat terhadap kuliah LSB atau bahkan program studi bimbingan konseling.
Bila tetap ada hambatan dari faktor tersebut, seringkali terjadi pada mahasiswa yang biasa nyantai atau amburadul maka kita perlu menguatkan kembali komitmen terhadap kuliah termasuk mata kuliah LSB. Kita perlu merumuskan kembali apa hakiki tujuan kita kuliah, meyakini tujuan itu dan selalu menguatkan dalam diri kita masing-masing.
Seringkali tidak terelakkan terjadi kejenuhan, letih dan capek dalam kuliah, termasuk dalam mengerjakan praktikum LSB ini. Bila terjadi demikian, tidak ada salahnya kita beristirahat sejenak kira-kira 10 sampai 15 menit dengan melakukan olah raga ringan, mendengarkan musik, menata kamar dan sebagainya. Untuk menghindari kejenuhan atau keletihan yang berlebihan, jadwal harus berisi kegiatan yang berimbang antara kegiatan akademik yang memeras otak, rekreatif untuk meringankan beban pikiran, spiritual untuk menjaga kestabilan emosi dan kesehatan mental, termasuk olah raga, istirahat dan jadwal makan untuk menjaga vitalitas dan kesehatan. Keteraturan olah raga, istirahat dan pola makan adalah sangat penting diperhatikan agar kita bisa melaksanakan semua tugas sesuai target yang telah ditetapkan. Keteledoran akan ketiga hal terakhir itu dapat menimbulkan dampak kesehatan yang serius seperti sakit maag, tipus, dan lever yang bisa menggagalkan semua perencanaan kuliah. Seringkali terjadi, mahasiswa terlalu serius atau asyik mengerjakan tugas atau hanyut dalam masalah pribadi yang tidak terselesaikan sampai ia melupakan makan dan istirahat bahkan olah raga dan kegiatan spiritual.

D.      Konsultasi kepada Dosen.
Konsultasi dilakukan bila mahasiswa menemukan hal-hal yang belum diketahui atau hal-hal yang meragukan atau hal-hal yang sulit dipecahkan sendiri. Hal-hal itu bisa berkaitan dengan konseli, alat pengumpul data, penyusunan laporan dan sebagainya. Konsultasi dilaksanakan pada jam-jam setelah kuliah tatap muka atau sesuai kesepakatan antara dosen dan mahasiswa.

E.      Penyusunan Laporan.
Penyusunan laporan termasuk bagian tak terpisahkan dari keseluruhan praktikum LSB.

F.       Perlengkapan yang Diperlukan.
1) Alat pengumpul data seperti pedoman wawancara, pedoman observasi, angket, daftar cek, dan sebagainya.
2) Alat tulis dan buku catatan, bila perlu alat rekam elektronik.
3) Tempat alami untuk melakukan pengamatan secara langsung.
4) Tempat yang cukup kondusif untuk melaksanakan wawancara yang bersifat pribadi untuk pengumpulan data dan konseling.
5) Kertas HVS kuarto atau A4 dan mesin ketik atau komputer untuk menyusun alat pengumpul data dan laporan hasil praktikum.

G. Rangkuman.
Praktikum memecahkan masalah terdiri atas persiapan, pelaksanaan, konsultasi dengan dosen dan menyusun laporan. Kita akan menjumpai sejumlah hambatan yang dapat mengganggu kelancaran pelaksanaan. Untuk itu kita perlu mengatasinya dengan cara menyusun jadwal yang seimbang antara kegiatan akademik dan nonakademik, dan berusaha menepati jadwal yang telah disusun.

Dari tulisan di atas, ada beberapa hal yang ingin penulis tanyakan:
1. Apakah dalam setiap praktikum yang kita lakukan harus sesuai dengan SOP? jelaskan!!
2. Jika dalam praktikum yang kita lakukan tidak sesuai dengan SOP, apakah praktikum bisa kita lanjutkan?
3. Bagaimana pelaksanaan praktikum yang baik yang semestinya kita lakukan?